Suatu ketika Rasulullah ﷺ sedang duduk bersama para sahabat, dan datanglah seorang pemuda kehadapan Rasulullah ﷺ.
“Ya Rasulullah ﷺ, izinkan aku berzina!” ucap pemuda tersebut tanpa malu.
Sontak para sahabat pun marah setelah mendengar perkataan pemuda tersebut, bahkan beberapa sahabat telah bangkit untuk memberi pelajaran kepada pemuda tersebut.
Rasulullah ﷺ pun menyadari para sahabat yang mulai marah, beliau segera menenangkan dan memanggil si pemuda tersebut untuk duduk bersamanya.
“Relakah kamu apabila seseorang berzina dengan ibumu?” tanya Rasulullah ﷺ kepada pemuda tersebut.
“Tentu tidak.” jawab pemuda dengan tegas.
“Orang-orang lain pun tidak rela bila ibunya dizinahi,” jelas Rasulullah ﷺ.
Lalu Rasulullah bertanya kembali, “Relakah kamu apabila seseorang berzina dengan putrimu?”
“Tentu tidak,” jawab si pemuda dengan lantang untuk kedua kalinya.
“Orang-orang lain pun tidak rela bila putrinya dizinahi,” jelas Rasulullah ﷺ.
Lalu Rasulullah pun kembali bertanya, “Relakah kamu apabila seseorang berzina dengan saudari perempuanmu?”
“Tentu tidak,” ucap si pemuda dengan lantang untuk ketiga kalinya.
“Orang-orang lain pun tidak rela bila saudari perempuannya dizinahi,” jelas Rasulullah ﷺ.
Perlahan, si pemuda tersebut pun memahami maksud dari seluruh pertanyaan Rasulullah ﷺ bahwa ada hikmah besar di balik larangan perbuatan zina. Zina adalah perbuatan keji, merugikan, dan bisa menyakiti pihak lain.
Pemuda tersebut pun mengurungkan niat untuk berzina.
“Kalau begitu, berdoalah untukku ya Rasulullah ﷺ agar aku bisa terhindar dari zina,” pinta si pemuda.
Segera Rasulullah ﷺ mengangkat tangannya dan meletakkannya di pundak si pemuda seraya berdoa:
اللَّـهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ
Ya Allah, ampunilah dosanya, bersihkanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (HR. Ahmad no. 21185).
Setelah itu, si pemuda pergi dengan hati penuh cinta kepada Rasulullah ﷺ dan urung berzina. Bahkan ia tidak pernah lagi condong kepada kemaksiatan apalagi berzina. Hal ini tidak lain karena dakwah Rasulullah ﷺ yang bijaksana kepadanya.
Salam Teras,
Baca Juga : Syekh Ali Ash-Shobuni Wafat, Berikut adalah Profilnya
Keyword
0 Komentar