Di Bulan Ramadhan Syetan Di Ikat, Kok Ada Maksiat ?
Oleh : Kaka Fajri
Syetan di belenggu di bulan Ramadhan, tapi ko' kenapa masih ada maksiat ? Pertanyaan ini masih menjadi polemik di masyarakat, sehingga orang-orang menjadi ragu akan ke shohihan hadis Nabi Shalallahu'alaihi Wa Sallam yang menyatakan :
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ... الخ
Artinya : Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu. (Riwayat Turmudzi, dalam kitab Sunan Turmudzi jilid 3 kaca 77 nomor 682).
Dan pada redaksi lain :
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Artinya : Apabila masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu jahanam ditutup dan syetan-syetan dirante. (Riwayat Bukhori, dalam kitab Shoheh Bukhori jilid 1 kaca 672 nomor 1800).
Dua hadis diatas derajatnya shohih, dan makna dari hadis diatas menurut imam al-Munawi ialah :
صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ شُدَّتْ بِالأَغْلاَلِ لِئَلاَّ يُوَسْوِسُوْا لِلصَّائِمِ
Artinya : Lafadz "Shufidatis Syayathin" makna-nya ialah diikat dengan belenggu agar syetan-syetan tidak menggoda orang yang shaum. (Lihat kitab Faidul Qodir jilid 3 kaca 41).
Namun dari pemaknaan diatas, akan timbul pertanyaan : kalau di bulan Ramadhan syetan diikat, kenapa masih ada orang yang bermaksiat ?
Maka untuk menjawab pertanyaan tersebut, imam Al-Aini berkata :
فَإِنْ قُلْتَ قَدْ تَقَعُ الشُّرُوْرُ وَالْمَعَاصِي فِي رَمَضَانَ كَثِيْرًا فَلَوْ سُلْسِلَتْ لَمْ يَقَعْ شَيْءٌ مِنْ ذلِكَ قُلْتُ هذَا فِيْ حَقِّ الصَّائِمِيْنَ الَّذِيْنَ حَافَظُوْا عَلَى شُرُوْطِ الصَّوْمِ وَرَاعُوْا ادَابَهُ
Artinya : Kalau anda berkata "banyak terjadi keburukan dan kemaksiatan di bulan Ramadhan, sementara kalau syetan di belenggu / di ikat maka hal itu seharusnya tidak terjadi ?". Maka menurut pandangan saya : "Syetan di belenggu itu terjadi pada hak orang-orang yang melaksanakan shaum yang memenuhi syarat-syaratnya dan memelihara adab-adabnya". (Lihat kitab Umdatul Qori jilid 10 kaca 300).
Dari penjelasan imam Al-Aini diatas maka dapat pahami bahwa syetan itu memang benar-benar di belenggu pada bulan Ramadhan, namun yang bisa merasakan bagaimana dibelenggunya syetan pada bulan Ramadhan yaitu hanya orang-orang yang melaksanakan shaum dengan memenuhi syarat & adabnya. Sehingga orang-orang yang shaumnya memenuhi syarat & adab akan terhindar dari godaan syetan. Sebaliknya orang yang shaumnya tidak memenuhi syarat & adab, mereka tidak bisa merasakan bagaimana dibelenggunya syetan sehingga mereka tetap tergoda oleh syetan. Naudzubillah.
Jadi di belenggunya syetan pada bulan Ramadhan itu hanyalah sebatas sifat, tak ubah-nya seperti sifat dari pada gula itu manis, namun tidak mustahil ada orang yang memakan gula tapi dia tidak merasakan manisnya gula, hal ini tidak berarti bahwa sifat gula itu berubah, tapi mungkin orang yang memakan gula tersebut sedang covid sehingga lidahnya tidak bisa merasakan manisnya gula.
Nah jadi yang bisa merasakan manisnya gula itu hanya orang yang sehat adapun orang yang sedang covid tidak bisa merasakan manisnya gula, begitu pula orang yang bisa merasakan bagaimana di belenggunya syetan itu hanya orang yang shaumnya benar adapun orang yang shaumnya tidak benar maka dia tidak bisa merasakan bagaimana dibelenggunya syetan sehingga dia tetap di goda oleh syetan di bulan Ramadhan.
Sekian yang bisa saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat, jika didalam tulisan ini terdapat kesalahan mohon untuk di luruskan namun ba'da ta'ammul.
Marhaban Ya Ramadhan, semoga kita bisa melaksanakan shaum pada bulan Ramadhan tahun ini. Aamiin
Salam sejahtera untuk semuanya dari Kaka Fajri pendiri pondok pasantren Al-Qudwah Benda Sutisnasenjaya Tasikmalaya.
Lihat juga : Bermadzhab atau Mengikuti Satu Madzhab.?
keyword : setan diikat pada bulan ramadhan, hantu di bulan ramadhan, jin dibelenggu saat ramadhan, syaitan dibelenggu di bulan ramadhan, nama syaitan yang diikat ketika ramadhan,
0 Komentar