Belajar dari Orang Gila
Oleh: Anas Ilhami, Mahasiswa INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep, Jawa Timur
Sebutan gila pada seseorang tidak otomatis menunjukkan bahwa yang ditunjuk adalah orang gila. Adakalanya yang disebut gila justru orang yang benar dan baik. Peristiwa semacam ini juga terjadi di ranah filsafat, agama dan sains.
Karya Abu al-Qasim ini, di satu sisi membela orang-orang yang dianggap gila dengan menunjukkan ketidak gilaan mereka, sedang di sisi lain buku ini juga memberi kritik tajam untuk kegilaan dan kedunguan dengan cara memberi tips-tips menghadapi orang-orang yang sungguh mengalami penyakit tersebut.
Tokoh-tokoh yang dikisahkan di dalamnya, rata-rata mereka adalah para sufi: orang zuhud, sangat mencintai tuhan, lebih memikirkan akhirat dan sangat tekun dalam beribadah, bahkan melampaui orang-orang yang dianggap berpikir sehat.
Maka tidak berlebihan jika mereka disebut orang-orang yang sangat cerdas secara spiritual walaupun dianggap sebagai orang gila dan bahkan banyak kata-kata mutiara yang terucap dari mulut mereka, juga akhlak mulia dari prilaku mereka sehari-hari.
Buku ini cukup baik untuk dibaca oleh setiap kalangan, agar lebih berhati-hati mengklaim orang berlaku nyeleneh dari kebiasaan tapi sebenarnya di dalam dirinya, tersimpan aneka ragam pengetahuan yang dapat diteladani dan diamalkan.
Jika Berminat Hubungi Berkah Books Store 082185412994
Selengkapnya: Belajar dari Orang Gila
Salam teras,
Lihat Juga : Sumber dari Ijazah 'Li Khamsatun' Kiai Hasyim untuk Hadapi Wabah
0 Komentar