Ticker

6/recent/ticker-posts

Kalam-Kalam Hikmah Tentang Wali Allah

 Wali Allah adalah kekasih yang dipilih Allah dari hamba-hamba yang Dia kehendaki

Penulis:Mohammad Ridwan


Ilustrasi Seorang Wali Allah (Tangkapan Layar YouTube Tafakkur Fiddin)

Terasaswaja.com- Sahabat Teras Aswaja, Wali Allah adalah manusia yang Allah pilih dari hamba-hambaNya. Mereka adalah ahli iman dan takwa dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam segala keadaannya dengan senantiasa menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah SWT berfirman:

 أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ . الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ . لَهُمْ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

 

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar" (Yunus, 62-64).

 

Imam Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Al-Qur'an Al-Karim (4/278) berkata:

 يخبر تعالى أن أولياءه هم الذين آمنوا وكانوا يتقون ، كما فسرهم ربهم ، فكل من كان تقيا كان لله وليا : أنه ( لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ ) فيما يستقبلون من أهوال القيامة ، ( وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ ) على ما وراءهم في الدنيا

 

"Allah SWT memberitahu bahwa wali-wali-Nya adalah mereka yang beriman dan bertakwa, seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT. Maka barang siapa yang bertakwa, maka dialah walinya ALlah. Dan sesungguhnya walinya Allah (tidak ada ketakutan atas mereka) atas apa yang akan mereka hadapi dari prahara hari kiamat, (dan mereka tidak bersedih) dari apa yang telah berlalu dari dunianya"

 

Oleh karena itulah, derajat kewalian memilki derajat yang berbeda berdasarkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Karena setiap mukminin memeilki bagian dari kewalian Allah SWT, kecintaan, dan kedekatan dengan-Nya. Akan tetapi bagian dari setiap orang memilki variasi yang berbeda sesuai dengan amal shalih yang terpancar dari jasad dan hati dimana terpancar darinya kedekatan kepada Allah SWT. Mengenai wali-wali Allah SWT tersebut, berikut penulis cantumkan beberapa keterangan tenatng wali-wali Allah yang diambil dari berbagai kitab refernsi:


 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :(( لايجتمع أربعون من أمتي إلا وفيهم ولي الله)). (تحفة الأحباب:364)

     Rasulullah SAW bersabda:”Tidaklah berkumpul empat puluh orang dari umatku kecuali di dalamnya ada wali Allah(Tuhfatul Ahbab:364)


  قال حسن البصري: ((ياابن آدم لايغرنك قول من يقول: المرء مع من أحب! فإنك لن تلحق الأبرار إلا بأعمالهم، فإن اليهود والنصارى يحبون أنبياءهم وليسوا معهم، وهذه إشارة إلى أن مجرد ذلك من غير موافقة في بعض الأعمال أو كلها لا ينفع)). (الإحياء:2/139)

-          Hasan Al-Bashri berkata:”wahai anak adam! Jangan egkau tertipu dengan orang yang mengatakan “seseorang akan bersama orang yang dia cintai! Karena sesungguhnya tidak akan menyusul kepada orang-orang baik kecuali dengan apa yang mereka lakukan. Karena Yahudi dan Nasrani mencintai nabi-nabinya tetapi mereka tidak bersamanya. Hal ini sebagi isyarat bahwa mencintai saja tanpa ada kesamaan dari sebagian atau keseluruhan apa yang mereka lakukan tidak bermanfaat (Al-Ihya, 2/139)

 

 قال بعضهم: ((من رآني في البداية صار صديقا، ومن رآني في النهاية صار زنديقا)). (الإحياء: 1/52)

-         Sebagian ulama mengatakan:”barang siapa yang melihatku (mengikutiku) di permulaan, dia akan menjadi siddiq (orang yang jujur), dan barang siapa yang melihatku di akhir, dia akan menjadi zindiq(Al-Ihya, 1/52)


قال الشعراني: (( إذا أراد الله سلب إيمان مؤمن سلطه على أن يؤذي ولي الله)). (كلام الحبيب علوي بن شهاب:1/399)

-       Imam Sya'rani Mengatakan, :"Jika Allah hendak merenggut keimanan seorang mukmin, maka Allah kuasakan dia untuk menyakiti wali-nya Allah" (Kalam Al-Habib Alwi bin Syihab:1/399)


عن أبي حنيفة والشافعي رحمهما الله تعالى قالا: ((إن لم يكن العلماء أولياء الله فليس لله ولي)). (التبيان:25)

Imam Abu Hanifah dan Imam Syafii berkata:"Bila ulama itu bukan auliya', maka Allah tidak memiliki seorangpun wali (kekasih)" (At-Tibyan:25)


أولياء الله على ثلاثة أقسام: فمنهم من يعرف نفسه أنه ولي ويعرفه الناس، ومنهم من يعرفه الناس ولا يعرف نفسه، ومنهم من لايعرف نفسه أنه ولي ولايعرفه الناس {ولكن الذي يعرف أنه ولي أفضل}. (تحفة الأحباب:223)

Para wali Allah itu ada tiga macam: Ada yang mengenal dirinya sebagai wali dan dikenal orang, dan ada yang dikenal orang tapi tidak mengenal dirinya sendiri, dan ada pula yang tidak mengenal diri sendiri dan tidak dikenal orang (tetapi yang mengetahui dirinya wali dia yang lebih utama). (Tuhfatul Habib:233)


قال بلال ين سعد: {لاتكن ولي الله في العلانية وعدوه في السر}. (الزهد لأحمد بن حنبل: 312)

-        Bilal bin Sa'ad berkata: "Jangan menjadi walinya Allah di depan umum dan menjadi musuh-Nya di saat sendiri" (Az-Zuhdu Li Ahmad bin Hanbal:312)


كان أبو محمد رحمه الل تعالى يقول لأهل التقلل الطاوين المتقشفين: احفظوا عقولكم، فإنه لم يكن ولى الله ناقص العقل. (قوت القلوب في معاملة المحبوب ووصف طريق المريد إلى المقام: 397)

-          Abu Muhammad berkata kepada orang-orang yang keras, dan tirani: Jagalah akalmu, karena penjaga Tuhan tidak kekurangan akal.

قال بعض الحكماء: إن ولي اللَّه سبحانه إذا أتته لمة الشيطان انزعج لذلك، ورأى ببصيرته ظلمة، ووجد روعة، فإذا أتته لمة الملك انشرح صدره، وأولياء الشيطان بخلافه. قال اللَّه تعالى: (وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ (45) (الذريعة إلى مكارم الشريعة:95)

-          Sebagian ahli hikmah berkata:” Sesungguhnya para walinya Allah SWT ketika ketika bisikan Setan datang kepadanya, dia menjadi terganggu karenanya, melihat kegelapan dengan mata hatinya, dan menemukan keindahan. Dan ketika  bisikan malaikat datang kepadanya, dadanya akan lega sedangkan walinya setan sebaliknya. Allah SWT berfirman:” Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.”(Adz-zari'ah ila Makarim Asy-Syariah:95)


قال احمد بن ابي الورد ولي الله اذا زاد جاهه زاد تواضعه واذا زاد ماله زاد سخاؤه واذا زاد عمره زاد اجتهاده (صفوة الصفوة: 508)

-        Ahmad bin Abi Ward berkata "Walinya Allah itu jika bertambah pangkatnya, bertambah pula ketawadhuannya. Dan jika bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanannya. Dan jika umurnya bertambah, bertambah pula semangatnya". (Shafwah ash-Shafwah:508)

 

عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال: "إِنَّ أَغْبَطَ أَوْلِيائِي عِنْدِي مُؤْمِنٌ خَفِيفُ الْحاذِّ ، ذُو حَظٍّ مِنْ صَلاةٍ وَصِيامٍ، أَحْسَنَ عِبادةَ رَبِّهِ عز وجل وَأَطاعَهُ في السِّرِّ وَالعَلانِيَةِ، وَكانَ غامِضاً في النَّاسِ لا يُشارُ إِلَيْهِ بِالأَصابعِ، وَكانَ عَيْشُهُ كفافاً، وَصَبَرَ على ذَلِكَ، فَعُجِّلَتْ مَنِيتُهُ، وَقَلَّتْ بَواكِيهِ، وَقَلَّ تراثُهُ"(رواه الطبراني في "المعجم الكبير" (7829)، وأبو نعيم في "حلية الأولياء" (1/ 25)

-          Nabi Muhammad SW barsabda: "Sesungguhnya wali-wali (para kekasih) yang terbaik menurutku adalah seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat, menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi (dalam keadaan sirri/tersembunyi), tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari, rizkinya pas-pasan (hanya cukup bagi dirinya sendiri) lalu ia bersabar atas hal itu. Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang menangisi dan sedikit harta peninggalanya"


Pe



Posting Komentar

0 Komentar